Rabu, 13 April 2016

MACAM-MACAM EKSPERIMEN SEDERHANA

MACAM-MACAM EKSPERIMEN SEDERHANA

EKSPERIMEN SEDERHANA

Percobaan 1 : Aliran Udara

Apakah tiupan udara akan selalu membuat benda melengkung membesar? Ternyata tidak juga. Coba kamu lakukan percobaan ini.

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Dua buku yang sama besar atau banda lain yang berukuran sama
2. Selembar kertas
3. Sedotan

Cobalah Ini:
Letakkanlah selembar kertas diantara dua buah buku, sehingga menyerupai sebuah jembatan. Pastikan bentuk kertasnya tidak melengkung. Kemudian, dengan menggunakan sedotan, tiuplah bagian bawah kertas yang berada diantara dua buku. Perhatikanlah apa yang terjadi dengan kertasnya.

Apa yang terjadi?
Ketika kamu meniup di bagian bawah kertas, kamu akan melihat kertas akan melengkung kedalam mendekati sedotan. Tidak terbang atau tertiup keluar.
Ketika kamu meniup, kamu membuat tekanan udara dibawah kertas menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan tekanan udara diatas kertas. Sehingga tekanan udara diatas kertas akan menekan kertas kebawah, dan bentuk kertas akan melengkung mendekati sedotan dan tidak terbang keatas.


Percobaan 2 : Arus Pendek

Kita mengetahui listrik harus melalui rangkaian tertutup untuk dapat mengalir. Tapi terkadang, aliran listrik dapat terganggu. Cobalah eksperimen ini untuk mengetahui apa itu arus pendek dan apa yang dapat terjadi akibat arus pendek.

Apa yang Kamu Butuhkan?
1. Dua kabel 30 cm
2. Bola lampu kecil dan soketnya
3. Baterai 9 volt
4.Kancing baterai

Cobalah Ini:
Kelupas plastik kabel pada kedua ujung kebel dan pada bagian tengah kabel. Hubungkan masing-masing kabel pada masing-masing kutub baterai dan hubungkan dengan soket lampu. Perhatikan apa yang terjadi?
BAHAYA! Sekarang, dengan cepat hubungkan bagian tengah kabel yang terkelupas. Lakukan ini hanya selama dua detik saja, dan pastikan tanganmu MENYENTUH BAGIAN PLASTIK KABEL. Kabelnya mungkin akan terasa panas. Apa yang terjadi pada lampu?

Fakta Mengenai Magnet:
Ketika kamu membuat rangkaian listrik biasa, listrik akan memanaskan kawat filamen yang ada pada bola lampu dan membuatnya menyala. Tapi ketika kamu menyilangkannya (menghubungkan bagian tengah kabel yang terkelupas tadi), lampu akan mati. Ingatlah: Listrik akan mengambil lintasan yang lebih mudah (lebih pendek) dari suatu rangkaian.

Ketika kamu menyilangkannya, kamu membuat arus pendek. Arus pendek ini tidak akan memanaskan filamen bola lampu agar menyala, tapi justru akan memanaskan kabel. Kamu mungkin akan mencium bau hangus ketika ini terjadi.

Arus pendek sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kerusakan besar. Jadi selalu waspada dengan mata dan hidungmu untuk melihat dan mencium apabila ada tanda-tanda arus pendek.


Percobaan 3 : Fiber Berkas Cahaya

Kamu mengetahui bahwa cahaya terdiri dari 3 warna dasar, biru, hijau, merah. Bedakan dengan warna primer biru, kuning, merah. Nah, pada percobaan ini kamu akan mencoba memilah cahaya-cahaya tersebut.

Apa yang Kamu Butuhkan?
1.Filter warna biru, hijau, merah. Kamu bisa menggunakan plastik transparan berwarna
2.Beberapa gambar dengan warna garis yang berbeda, biru, hijau, merah.

Cobalah Ini:
Ambil salah satu gambar, kemudian letakkan filter diatasnya. Perhatikan apa yang terjadi dengan gambarnya. Cobalah dengan filter warna lain. Setelah itu, kamu harus mencoba dengan gambar berwarna lainnya dan dengan filter yang berbeda. Apa yang kamu amati pada gambar tersebut?

Apa yang terjadi?
Kamu akan mellihat gambar dengan warna biru akan terlihat oleh filter selain biru, merah oleh selain merah, dan hijau oleh selain hijau. Filter berkerja dengan menyaring cahaya yang lewat. Filter hijau akan menyaring warna hijau saja yang bisa lewat. Suatu benda terlihat berwarna, katakanlah benda akan terlihat berwarna hijau karena cahaya berwarna selain hijau diserap oleh benda hijau tersebut dan yang dipantulkan ke mata kita hanyalah cahaya berwarna hijau.

Filter hijau akan meneruskan hanya cahaya hijau pada seluruh permukaan filter. Sehingga ketika gambar berwarna hijau kita lihat dengan filter hijau, kita tidak akan bisa melihat gambar hijau tersebut karena bercampur dengan hijau pada seluruh permukaan filter. Sedangkan ketika kita melihat warna merah melalui filter hijau, warna hijau yang diteruskan filter akan diserap oleh warna merah dan tidak dipantulkan ke mata kita. Sehingga kita hanya akan melihat warna hitam/gelap.


Percobaan 4 : Interaksi Magnet

Selama beratus tahun, kita mengetahui kegunaan magnet. Beberapa benda merspon gaya yang diberikan magnet, atau tertarik; namun ada yang tidak terpengaruh. Apa saja benda yang dapat dipengaruhi oleh magnet? Coba eksperimen ini dan cari tahu!

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Sebuah magnet batang
2. Paku payung (hati-hati, mintalah orang yang lebih tua untuk membantumu)
3. Sebuah pensil
4. Sebuah penghapus
5. Selembar kertas
6. Pisau (hati-hati, mintalah orang yang lebih tua untuk membantumu)
7. Kunci
8. Koin
9. Kain bekas
10. Sisir
11. Peralatan alumunium
12. Selembar pita kaset bekas

Cobalah Ini:
Sentuhkan magnet batangmu ke masing-masing benda. Benda apa saja yang tertarik dan menempel pada batang magnet? Benda apa saja yang tidak tertarik oleh magnet? Catatlah hasilnya pada tabel dibawah dengan memberikan tanda dibawah tulisan ya untuk benda yang tertarik oleh magnet atau tidak untuk benda yang tidak tertarik oleh magnet. Tuliskan juga dari bahan apa benda-benda tersebut dibuat pada tabel bertuliskan bahan. Cobalah dengan benda lainnya!

Fakta Mengenai Magnet:
Apakah kamu mendapati bahwa hanya benda yang berasal dari besi dan baja saja yang tertarik dengan magnet? Ternyata magnet juga menarik kobalt dan nikel.
Umumnya magnet terbuat dari besi dan baja, biasanya juga merupakan campuran dengan bahan lain seperti kobalt dan nikel. Tapi beberapa magnet terbuat dari plastik dan keramik yang dicampur dengan serbuk magnet


Percobaan 5 : Gaya Tegangan Permukaan

Kali ini kita akan melihat bagaimana gaya tegang permukaan air dapat dipengaruhi oleh zat lainnya. Kira-kira apa yang akan terjadi dengan permukaan airnya ya?

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Satu helai benang berukuran sekitar 15 cm
2.Wadah berisi air
3.Sabun cair

Cobalah Ini:
Letakkanlah benang dalam bentuk melingkar diatas permukaan air, tapi jangan diikat. Pastikan benang tersebut mengambang. Tidak tenggelam. Kemudian teteskanlah setetes sabun cair pada posisi ditengah lingkaran benang tersebut. Perhatikan apa yang terjadi pada benangnya!

Apa yang terjadi?
Benang yang tadinya berbentuk lingkaran perlahan-lahan melebar sehingga ujung-ujungnya memisah. Hal ini karena pada awalnya, gaya tegang permukaan menahan posisi benang sehingga bisa berbentuk lingkaran. Tapi kemudian setelah ditetesi sabun cair, daerah disekitar tetesan sabun tersebut menjadi lemah ikatannya. Dan daerah permukaan diluar benang yang ikatan molekul airnya lebih kuat akan menarik benang sehingga bentuk benang menjadi melebar dan tidak lagi berbentuk lingkaran.

Percobaan 6 : Bermain Sulap dengan Magnet

Apakah magnet dapat berinteraksi tanpa menyentuh bendanya? Para ilmuwan telahmencobanya melalui udara, air, kaca, dan benda lainnya. Kamu dapat mencobanya dan tunjukkanlah “Sulap” ini kepada teman-temanmu.

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Sebuah magnet batang atau magnet U
2.Penjepit kertas
3.Serbuk besi atau benda dari besi lainnya
4.Selotip
5.Kertas
6.Gelas
7.Air
8.Benang

Cobalah Ini:
1. Ikat penjepit kertas pada ujung benang. Lalu tempelkan ujung benang yang lainnya dengan selotip pada meja atau lantai. Pelan-pelan dekatkan magnet kearah penjepit kertas sampai penjepit kertas tersebut tertarik. Hati-hati, jangan sampai penjepit kertasnya menempel di magnet. Cobalah kamu angkat magnet keatas perlahan-lahan, usahakan jarak magnet ke penjepit kertas selalu sama, apakah penjepit kertasnya akan terbawa keatas mengikuti magnet?

2. Coba letakkan magnet di meja atau lantai, lalu tutupi dengan selembar kertas. Setelah itu letakkan penjepit kertas diatasnya, usahakan jaraknya tidak terlalu jauh dari ujung magnet. Dekatkan secara perlahan-lahan. Apa yang terjadi, apakah penjepit kertasnya tertarik oleh magnet? Taruh serbuk besi kedalam gelas. Jika tidak ada cobalah cari benda yang terbuat dari besi seperti paku. Setelah itu, dekatkan magnet dari luar gelas. Apakah serbuk besi yang ada dalam gelas bisa tertarik oleh magnet?

3. Sekarang, tuangkan air kedalam gelas berisi serbuk besi tadi. Lalu cobalah dekatkan magnet dari luar gelas lagi. Kali ini apakah serbuk besinya tertarik oleh magnet? Setelah selesai, segera buang airnya dan keringkan serbuk besinya dengan tissue agar tidak karatan.

Fakta Mengenai Magnet:
Ternyata, magnet bisa menarik benda-benda yang terbuat dari besi walaupun ada penghalang berupa udara, air, kertas, maupun kaca. Jadi magnet bisa menarik besi tanpa perlu bersentuhan dengan besinya secara langsung. Asalkan penghalangnya tidak terlalu tebal untuk magnet yang kecil


Percobaan 7 : Gaya Angkat Udara

Percaya atau tidak, kamu bisa membuat dua benda bermassa sama, terapung dan tenggelam masing-masing secara bersamaan. Jadi, ketika kamu meletakkan dua benda tersebut kedalam air, yang satu akan terapung, satu lagi tenggelam. Koq bisa?

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Dua benda bermassa sama. Kamu bisa menggunakan 2 tumpukkan yang masing-masing berisi 5 keping logam 500 rupiah
2.Dua lembar kertas karton berukuran 20×20 cm
3.Dua lembar alumunium foil berukuran 20×20 cm
4.Satu baskom besar berisi air

Cobalah Ini:
Lapisilah masing-masing karton dengan alumunium foil. Lalu, ambil salah satunya dan bentuklah menjadi sebuah wadah menyerupai box untuk membungkus kue tart (kita akan menyebutnya menyerupai kapal-kapalan). Letakkan 5 tumpuk koin di dalamnya.

Ambillah 5 tumpuk koin lainnya dan bungkuslah dengan karton yang belum digunakan. Kamu bisa membungkusnya dengan berbagai cara. Lebih baik kamu bentuk seperti gumpalan kertas biasa. Letakkanlah keduanya diatas permukaan air secara bersamaan. Apa yang terjadi?

Apa yang terjadi?
Koin yang berada didalam kapal-kapalan terapung. Sedangkan koin yang berada didalam gumpalan kertas akan tenggelam. Hal ini terjadi karena air memiliki gaya angkat yang sama pada tiap benda. Gaya tersebut berkerja sesuai luas permukaan bendanya itu sendiri. Pada bentuk kapal-kapalan, bagian dasar kapal-kapalan memiliki luas permukaan yang lebih besar daripada bentuk gumpalan kertas biasa. Sehingga kapal-kapalan itu menangkap gaya apung lebih banyak dan membuatnya bisa tetap ada di permukaan air meski membawa beban yang sama. Hal ini juga menjelaskan kenapa kapal laut atau sekoci kecil bisa mengapung di permukaan air.

Percobaan 8 : Faktor-Faktor Gaya Tekan

Kamu mungkin pernah menggunakan kata gaya dan tekanan. Tapi apa kamu mengerti apa arti kata gaya dan tekanan itu? Pada percobaan ini, kita akan mengenal gaya dan tekanan lebih dekat. Yuk coba!

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Alat penghisap (Tabung suntik atau semacamnya. Ingat, tanpa jarum)

Cobalah Ini:
Kali ini kita akan mencoba menggunakan tabung suntik untuk melakukan simulasinya. Posisikanlah katup tabung suntik pada keadaan tertutup. Kemudian, tariklah hingga mencapai 1 nya. Pastikan 1 tabung tersebut terisi udara. Kemudian, tahanlah bagian mulut tabung dan tarik dengan kuat katup tabung suntik. Dengan cepat, lepaskanlah. Apa yang terjadi dengan katup tabung?

Apa yang terjadi?
Katup tabung akan kembali ke posisi semula. Hal ini karena ketika kamu menarik katup tabung, kamu memberikan gaya untuk memperbesar volum dalam tabung. Nah, karena volumnya bertambah dan tidak ada udara yang keluar masuk, tekanan menjadi semakin kecil. Sedangkan tekanan udara diluar tabung tetap. Artinya, keadaan tekanan udara diluar tabung lebih besar daripada didalam tabung. Karena tekanan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, maka tekanan udara diluar tabung akan mendorong katup ke posisinya semula. Dimana tekanan pada posisi tersebut adalah sama dengan tekanan diluar tabung.

Percobaan 9 : Bermain Dengan Serbuk Besi

Magnet akan berinteraksi dengan butiran kecil besi, yang biasa disebut sebagai serbuk besi. Tapi, apakah magnet tetap akan menarik serbuk besi jika dicampur dengan bahan bukan magnet seperti garam?

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Sebuah magnet tapal kuda (magnet U)
2.Kertas
3.Serbuk besi
4.Garam
5.Sendok teh

Cobalah Ini:
1. Campurkan satu sendok teh serbuk besi dan satu sendok teh garam pada selembar kertas. Mintalah bantuan orang yang lebih tua agar tidak mengotori badanmu. Buatlah agar campuran tersebut tidak menumpuk dan merata pada kertas. Lalu, dekatkanlah magnet U tersebut ke atas permukaan campuran magnet tadi. Apa yang terjadi?
2. Buanglah garam yang tersisa pada kertas dan lepaskan serbuk besi yang menempel pada magnet. Kumpulkan kembali serbuk besinya agar dapat digunakan kembali.

Fakta Mengenai Magnet:
Ketika ada campuran besi dan bahan lain yang tidak tertarik magnet seperti garam, maka hanya serbuk besi yang dapat tertarik magnet. Magnet juga sering digunakan untuk memisahkan besi dan baja dari bahan lainnya. Contohnya, pada pabrik obat dan makanan. Mereka menggunakan magnet untuk memisahkan besi dari obat dan makanan mereka agar lebih aman untuk dikonsumsi.

Percobaan 10 : Gaya Gesek Istimewa-1

Kamu tahu kan gaya gesek antara suatu benda dan permukaan lintasan dapat menghambat laju benda tersebut. Tapi, jika gaya gesek yang tercipta adalah dari air yang berada dalam botol yang digelindingkan, mungkin gak sih?

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Dua buah botol berukuran sama. Yang satu berisi air

Cobalah Ini:
Percobaannya sangat mudah. Peganglah kedua botol pada posisi yang sama. Kemudian gelindingkanlah keduanya secara bersamaan. Usahakan gaya yang diberikan sama pada kedua botol. Apa yang terjadi dengan gerak kedua botol?

Apa yang terjadi?
Botol berisi air bergerak lebih lambat daripada botol yang kosong. Hal ini karena air dalam botol ikut bergerak seiring dengan pergerakan botol. Kontak antara air dan permukaan dalam botol menciptakan gaya gesek yang menghambat laju botol. Begitu juga gaya berat dari air memberikan tekanan sehingga membuat gaya gesek antara permukaan luar botol dan permukaan lintasan menjadi lebih besar. Akibat dari kedua gaya gesek tersebut, botol berisi air menjadi lebih lambat.


Percobaan 11 : Gaya Gesek Istimewa-2

Kamu tahu kan gaya gesek antara suatu benda dan permukaan lintasan dapat menghambat laju benda tersebut. Tapi, jika gaya gesek yang tercipta adalah dari air yang berada dalam botol yang digelindingkan, mungkin gak sih?

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Dua buah botol berukuran sama. Yang satu berisi air
Cobalah Ini:
Percobaannya sangat mudah. Peganglah kedua botol pada posisi yang sama. Kemudian gelindingkanlah keduanya secara bersamaan. Usahakan gaya yang diberikan sama pada kedua botol. Apa yang terjadi dengan gerak kedua botol?

Apa yang terjadi?
Botol berisi air bergerak lebih lambat daripada botol yang kosong. Hal ini karena air dalam botol ikut bergerak seiring dengan pergerakan botol. Kontak antara air dan permukaan dalam botol menciptakan gaya gesek yang menghambat laju botol. Begitu juga gaya berat dari air memberikan tekanan sehingga membuat gaya gesek antara permukaan luar botol dan permukaan lintasan menjadi lebih besar. Akibat dari kedua gaya gesek tersebut, botol berisi air menjadi lebih lambat.


Percobaan 12 : Inersia Dalam Potongan

Kamu pernah membantu ibu memotong sayuran atau buah, disanalah fisikanya berlaku.

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Pisau
2.Kentang
3.Selembar kertas

Cobalah Ini:
Untuk percobaan yang pertama, sederhana saja. Potonglah kentang dengan menggunakan pisau. Hasilnya, kentang akan terpotong. Mungkin kamu berpikir karena pisaunya tajam. Kamu sekarang harus melakukan percobaan ini, potonglah kentang dengan selembar kertas. Kamu pegang ujung-ujung dari kertas. Usahakan agar kertasnya dalam keadaan tegang. Hentakkan dengan cepat dan keras ke kentang. Apa yag terjadi? Apakah kentangnya terpotong?

Apa yang terjadi?
Tentu saja kentangnya dapat terpotong. Hanya dengan kertas! Ini semua bisa dilakukan karena adanya inersia. Ketika kita menggerakkan kertas, kita menggerakkan kertas dengan memberikannya kecepatan dan gaya yang konstan. Sedangkan kentang tetap diam. Kentang akan berusaha tetap diam pada saat kertas menyentuh kentang, dan kertas sendiri akan berusaha untuk tetap bergerak. Akibatnya kertas dapat memotong menembus kentang.

Percobaan 13 : Inersia dalam Minuman Gelas

Hmm…Judulnya sedikit aneh. Tapi memang ada fisika dalam setiap minuman gelas. Jika kamu pernah membeli minuman gelas, entah itu air mineral atau minuman segar, maka kamu telah menerapkan inersia ketika meminumnya.

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Minuman gelas yang belum dibuka
2.Sedotan

Cobalah Ini:
Percobaan ini mudah. Kamu cukup hanya menusuk sedotan kedalam minuman gelas yang akan kamu minum. Kenapa bisa tertusuk ya? Mungkin kamu berpikir karena ujungnya tajam. Tapi coba yang berikutnya. Sekarang, coba kamu tusuk sedotan dengan menggunakan bagian yang tumpulnya. Apakah bisa menusuk minuman gelasnya?

Apa yang terjadi?
Tentu saja minuman gelasnya dapat tertusuk. Meski mungkin kamu akan kesulitan pada awalnya. Sederhananya, hal ini dapat dilakukan karena minuman gelas akan berusaha untuk tetap diam ketika bersentuhan dengan sedotan yang juga tetap berusaha untuk bergerak. Kecendrungan benda untuk mempertahankan posisinya ini disebut inersia. Inersia inilah yang membantu kamu bisa menusuk sedotan kedalam minuman gelasmu. Jadi kamu bisa minum.

Percobaan 14 : Inersia dalam Benda Bergerak

Apa kamu tahu hukum pertama Newton? Paling tidak kamu sudah pernah mendengarnya? Tapi mungkin kamu kurang memahami maksud dari hukum tersebut. Nah, sekarang kita akan mencoba untuk memahami dengan lebih baik hukum tersebut.

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Tumpukan beberapa buah buku

Cobalah Ini:
Letakkan beberapa tumpuk buku diatas meja. Lalu doronglah kedepan, dan usahakan gaya yang kamu berikan konstan sehingga kecepatannya tidak berubah. Dengan cepat, hentikanlah tumpukan buku yang kamu dorong. Perhatikanlah buku yang berada di posisi paling atas, apa yang terjadi?

Apa yang terjadi?
Ketika kamu berhentikan tumpukan buku yang sedang bergerak, maka buku yang berada diatas akan maju kedepan, mungkin malah akan terjatuh dari tumpukan yang kamu dorong tadi. Hal ini karena si buku-buku tersebut memiliki yang namanya Inersia. Buku yang bergerak secara konstan tadi akan berusaha mempertahankan posisinya yang bergerak ketika secara tiba-tiba diberhentikan. Akibatnya buku tetap akan bergerak kedepan walau hanya beberapa jaraknya.

Contoh lainnya adalah ketika kamu menaiki mobil yang berjalan secara konstan, kemudian mobil tersebut berhenti secara tiba-tiba. Kamu akan merasakan badanmu tertarik kedepan. Mungkin kamu akan melihat hal lain yang serupa dengan kasus ini. Coba kamu cari.


Percobaan 15 : Membentuk Gelembung Sabun

Kamu pernah main gelembung sabun? Mungkin kamu pernah membayangkan ya jika kamu bisa membuat gelembung sabun yang berbentuk kotak, segitiga, atau bentuk lainnya. Apa bentuk gelembung sabun hanya seperti bola saja ya? Kenapa tidak bisa berbentuk lain?

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Air sabun
2. Sedotan

Cobalah Ini:
Tiuplah air sabun dengan sedotan hingga terbentuk gelembung yang berukuran sedang. Buat agar gelembung terlepas dari sedotan, sehingga melayang di udara. Perhatikanlah bagaimana bentuk gelembung sabun itu. Sekarang, tiup lagi air sabun dengan sedotan hingga berukuran lebih kecil dari gelembung yang pertama. Segera tutup ujung sedotan yang terbuka dengan jarimu. Jangan sampai ada udara yang keluar masuk ke dalam gelembung. Usahakan gelembung tidak terlepas dari ujung sedotan yang satunya. Perhatikan apa yang terjadi dengan bentuk gelembung.

Apa yang terjadi?
Ketika kamu lihat gelembung sabun yang melayang, kamu akan melihat bentuk gelembungnya adalah seperti bola. Hal ini karena molekul air sabun yang menjadi selaput gelembungnya berikatan satu sama lain dengan posisi yang teratur disekelilingnya. Sehingga terbentuklah bentuk bola dari gelembung air sabun. Tapi pada gelembung kedua, kamu akan melihat bentuk yang agak lonjong. Ini karena masih terdapat sejumlah molekul air sabun yang tidak terbentuk selaput gelembung sabun dan menarik gelembung karena pengaruh gravitasi.

Percobaan 16 : Cara Kerja Sedotan

Kamu pernah menggunakan sedotan kan. Mungkin bukan benda yang aneh. Karena ketika kita ingin meminum air, kadang kita menggunakan sedotan. Dan banyak orang yang merasa lebih nikmat minumnya dengan menggunakan sedotan. Tapi, bagaimana sebenarnya cara kerja sedotan? Apa kamu tahu?

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Gelas berisi minuman.
2.Sedotan

Cobalah Ini:
Tuanglah air kedalam gelas. Kamu bisa mengisinya dengan apa saja. Air putih, susu, atau sirup. Tapi jangan air mentah! Masukkanlah sedotan kedalam gelas. Sekarang, cobalah kamu minum.

Apa yang terjadi?
Ketika kamu minum, kamu mungkin berpikir kamu sedang menghisap air yang ada dalam gelas. Tapi sebenarnya kamu sedang membuat tekanan udara di dalam sedotan hingga kedalam mulutmu menjadi lebih kecil daripada tekanan udara yang berada disekitarmu. Akibatnya, tekanan udara disekitarmu akan mendorong air masuk kedalam sedotan dan membuat air minuman itu bisa masuk kedalam mulutmu. Sehingga kamu bisa minum dengan leluasa.


Percobaan 17 : Cermin Cekung dan Cermin Cembung

Kamu mengetahui ada beberapa jenis cermin. Tapi kamu mungkin hanya memahami dengan jelas untuk cermin datar saja. Nah, kamu harus mencoba ini untuk melihat jenis cermin lainnya.

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Lembaran sejenis alumunium foil yang dapat memantulkan bayangan

Cobalah Ini:
Peganglah lembaran dalam posisi tegak. Usahakan tidak terjadi lengkungan-lengkungan pada lembaran. Perhatikan bayangan yang terbentuk. Sekarang tekuklah lembaran kearah luar menjauhi wajahmu, lalu lihatlah apa yang terjadi pada bayangan yang kamu lihat. Terakhir, tekuklah lembaran kearah dalam mendekati wajahmu, apa yang terjadi pada bayangan yang kamu lihat.
Ingat. Usahakan lembaran jangan sampai terlipat.

Apa yang terjadi?
Ketika kamu memposisikan lembaran tegak, maka kamu melihat sebuah cermin datar biasa. Namun, ketika kamu menekuk lembaran menjauhi wajahmu, kamu membuat cermin cekung. Dan ketika kamu menekuk lembaran mendekati wajahmu, kamu membuat cermin cembung.

Bayangan yang dihasilkan juga akan berbeda-beda. Dengan cermin datar, bayanganmu akan sama dengan wujud aslimu. Tapi dengan cermin cekung, bayanganmu akan terbalik. Dan dengan cermin cembung, bayanganmu akan menjadi lebih kecil.

Jika kamu tidak menemukan lembaran yang cocok, kamu bisa menggunakan permukaan sendok untuk melihat perbedaan cermin cekung dan cermin cembung. Kamu bisa amati dengan jelas bayangan yang terpantul pada sendok.

Percobaan 18 : Gaya Gravitasi 1

Kamu tahu Galileo pernah menjatuhkan dua benda berbeda bentuk dari atas menara miring pisa dan keduanya jatuh bersamaan? Tapi pada percobaan kali ini, kita akan menjatuhkan dua benda berbeda, dan keduanya jatuh tidak bersamaan. Koq bisa? Apa Galileo salah?

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Selembar kertas
2.Sebuah buku

Cobalah Ini:
Peganglah masing-masing kertas dan buku pada kedua tanganmu. Kemudian berdirilah tegak. Secara bersamaan jatuhkanlah kedua benda tersebut dari tanganmu. Bagaimana waktu jatuh kedua bendanya? Sekarang, letakkan kertas diatas buku dan peganglah dengan erat. Kemudian jatuhkanlah secara tiba-tiba. Apa yang terjadi dengan jatuhnya kertas dan buku?

Apa yang terjadi?
Ketika percobaan yang pertama dilakukan, buku akan jatuh lebih dulu daripada kertas. Sebenarnya, gaya gravitasi menarik dua benda tersebut dengan gaya yang sama. Tapi jatuhnya kertas terhambat oleh gaya gesek udara. Buku juga mendapat gaya gesek yang sama, tapi berat dari si buku mampu mengurangi pengaruh gaya gesek udaranya.

Pada percobaan yang kedua, kedua benda jatuh bersamaan. Kertas yang berada diatas buku tidak lagi dipengaruhi oleh gaya gesek udara karena dibantu oleh berat buku yang mengurangi gaya geseknya. Sehingga gravitasi akan menarik buku dan kertas dengan mudah sebagai satu sistem. Jadi Galileo tidak salah.


Percobaan 19 : Gaya Gravitasi 2

Kamu tahu Galileo pernah menjatuhkan dua benda berbeda bentuk dari atas menara miring pisa dan keduanya jatuh bersamaan? Tapi pada percobaan kali ini, kita akan menjatuhkan dua benda berbeda, dan keduanya jatuh tidak bersamaan. Koq bisa? Apa Galileo salah?

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Selembar kertas
2.Sebuah buku

Cobalah Ini:
Peganglah masing-masing kertas dan buku pada kedua tanganmu. Kemudian berdirilah tegak. Secara bersamaan jatuhkanlah kedua benda tersebut dari tanganmu. Bagaimana waktu jatuh kedua bendanya? Sekarang, letakkan kertas diatas buku dan peganglah dengan erat. Kemudian jatuhkanlah secara tiba-tiba. Apa yang terjadi dengan jatuhnya kertas dan buku?

Apa yang terjadi?
Ketika percobaan yang pertama dilakukan, buku akan jatuh lebih dulu daripada kertas. Sebenarnya, gaya gravitasi menarik dua benda tersebut dengan gaya yang sama. Tapi jatuhnya kertas terhambat oleh gaya gesek udara. Buku juga mendapat gaya gesek yang sama, tapi berat dari si buku mampu mengurangi pengaruh gaya gesek udaranya.

Pada percobaan yang kedua, kedua benda jatuh bersamaan. Kertas yang berada diatas buku tidak lagi dipengaruhi oleh gaya gesek udara karena dibantu oleh berat buku yang mengurangi gaya geseknya. Sehingga gravitasi akan menarik buku dan kertas dengan mudah sebagai satu sistem. Jadi Galileo tidak salah.


Percobaan 20 : Gaya Ikat Molekul Air 1

Apakah kamu pernah melihat pada beberapa bangunan ada rantai yang menggantung dari atap hingga ke permukaan tanah? Mungkin kamu bertanya-tanya apa maksud rantai tersebut dipasang. Nah, kamu harus mencoba ini untuk tahu apa guna rantai tersebut.

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Sehelai benang dengan panjang sekitar 50 cm
2.Teko berisi air

Cobalah Ini:
Ikatkanlah ujung benang pada gagang teko. Kemudian posisikan benang tersebut hingga menempel pada mulut teko. Akan lebih baik jika benang diposisikan cukup tegang. Secara perlahan, tuanglah air dari mulut teko yang dilewati benang. Apa yang terjadi pada air yang kamu tuang?

Apa yang terjadi?
Air tidak tumpah! Tetapi air tersebut mengalir melewati benang hingga turun kebawah. Usahakan kamu menggunakan wadah besar agar tumpahan airnya tidak membasahi ruangan.

Nah, rantai yang digunakan pada beberapa gedung gunanya adalah untuk mengalirkan air hujan dari atap hingga ke permukaan tanah. Jadi air akan mengalir melewati rantai dan tidak tumpah kemana-mana. Hal ini bisa terjadi karena gaya ikat molekul air sangat kuat. Sehingga antar molekulnya bisa saling berikatan dan juga berikatan dengan rantai / benang. Jadi, air tidak tumpah kemana-mana dan mengalir dengan mudah pada rantai / benang tersebut.

Percobaan 21 : Sulap Larutan dengan Listrik

Apakah teman-teman pernah mendengar mengenai korslet? Biasanya jika ingin mencabut stop kontak, seringkali ada peringatan tangan tidak boleh basah. Apa benar air dapat menghantarkan listrik? Coba buktikan yuk!

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Lampu kecil dengan soketnya
2.Dua kabel berukuran 30 cm
3.Baterai 9 volt
4.Kancing baterai
5.Air murni
6.Garam secukupnya
7.Gelas

Cobalah Ini:
Pasang dua kabel pada masing-masing ujung kabel kancing baterai yang telah terpasang pada kutub baterai. Sambungkan ujung kabel yang satu pada soket yang telah dipasangi lampu. Biarkan ujung kabel baterai dan ujung kabel lampu lainnya tidak terpasang. Tuangkan air murni kedalam gelas. Kali ini, masukkan kedua ujung kabel yang tidak terpasang ke dalam air tersebut. Tapi jangan sampai kedua ujung kabelnya saling bersentuhan. Apa yang terjadi, apakah lampunya menyala?

Sekarang, coba masukkan garam kedalam gelas berisi air tadi dan aduk hingga larut. Lalu masukkan kedua ujung kabel kedalamnya. Apakah lampunya sekarang menyala?

Apa yang terjadi?
Ternyata, gelas yang berisi air murni tidak bisa menyalakan lampu! Hal ini disebabkan karena ternyata air murni tidak dapat menghantarkan listrik. Ketika kita menambahkan garam, terjadi yang namanya pemecahan molekul garam menjadi ion na (+) dan ion cl (-). Ion inilah yang berperan dalam menghantarkan listrik. Larutan garam seperti ini dinamakan larutan elektrolit. INGAT! Air murni hanya bisa didapatkan pada air minum dalam kemasan atau toko kimia (biasanya dinamakan aquades). Sedangkan pada air keran, sering terdapat butiran garam dalam air keran tersebut. Jadi jangan bermain-main dengan benda elektronik dengan tangan basah. Meski tangan kamu basah dengan air murni, ternyata tangan kita menghasilkan garam juga melalui keringat!


Percobaan 22 : Mana Yang Lebih Cepat Larut?

Kamu suka teh manis? Kami disini juga suka. Biasanya ketika kamu membuat teh manis, kamu memasukkan gulanya setelah tehnya siap. Nah, kadang jika kamu ingin membuat es teh manis, kamu memasukkan gulanya setelah kamu beri es karena kurang manis. Tapi rasanya koq gulanya lama larutnya ya?

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Air Panas
2. Air dingin
3. Dua sendok makan gula pasir
4. Sendok

Cobalah Ini:
Masukkan satu sendok makan gula pasir kedalam gelas berisi air panas. Lalu kamu aduk dengan menggunakan sendok. Hitunglah berapa kali kamu harus mengaduk untuk membuat gulanya larut sepenuhnya. Masukkan satu sendok makan gula sisanya kedalam gelas berisi air dingin. Cobalah kamu aduk dengan jumlah adukan yang sama seperti pada percobaan yang pertama. Apakah gulanya larut?

Apa yang terjadi?
Ketika diaduk pada air dingin dengan jumlah adukan yang sama, ternyata gula tidak larut sepenuhnya. Ini terjadi karena pada suhu tinggi, molekul-molekul air bergerak lebih cepat. Sehingga lebih sering menumbuk molekul gula dan melarutkannya. Sedangkan pada suhu rendah, molekul air bergerak lebih lambat, dan membuat jumlah tumbukannya dengan molekul gula menjadi lebih sedikit, dan gula menjadi lambat larutnya.

Percobaan 23 : Membakar Gelas Kertas

Kamu pernah melihat sebuah gelas kertas? Sesuai namanya, gelas kertas itu gelas yang terbuat dari kertas. Karena dari kertas, maka tentu saja dapat terbakar. Tapi, kamu bisa membuat kertas ini tidak terbakar lho.

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1. Dua buah Gelas Kertas
2. Air
3. Lilin

Cobalah Ini:
Coba kamu bakar bagian dasar dari gelas kertas. Jika tidak ada, kamu bisa gunakan gelas plastik. Pastikan bahwa gelas tersebut dapat terbakar. Ingat, cobanya hanya dengan satu gelas saja ya. Isilah gelas lainnya kertas dengan air. Jika kamu tidak menemukan gelas kertas, kamu bisa menggunakan gelas plastik. Nyalakanlah lilin yang sudah kamu siapkan. Dan letakkan gelas berisi air diatas lilin seperti kamu sedang memasak air. Coba lihat apa yang terjadi dengan gelasnya?

Apa yang terjadi?
Gelas yang berisi air tidak terbakar. Ini karena panas yang dihasilkan oleh api akan langasung diserap oleh air dan menahan gelas dari terbakar. Kamu hanya akan melihat ada bekas gosong pada bagian tempat api menyentuh dasar gelas. Yang berasal dari karbon hasil pembakaran.


Percobaan 24 : Membakar Gula Batu

Mungkin kamu pernah melihat pada suatu film ada adegan dimana terdapat bola api yang berterbangan. Atau kamu pernah melihat ada satu kesenian budaya di Indonesia, dimana ada sekumpulan orang-orang yang bermain sepak bola tapi bola yang digunakan terbakar oleh api (sebenarnya itu bukan bola. Melainkan batok kelapa). Nah, disini kita akan coba membuat salah satunya. Bisa gak ya? Ingat, minta bantuan orang dewasa ya.

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Sebongkah gula batu berukuran sedang
2.Abu yang berasal dari pembakaran kertas
3.Korek api
4.Lilin
5.Wadah dari tutup kaleng atau sejenisnya
6.Tang untuk menjepit gula batu atau sejenisnya

Cobalah Ini:
Jepitlah gula batu dengan menggunakan tang. Lalu bakarlah pada lilin yang sudah kamu nyalakan. Perhatikanlah apa gula batu tersebut terbakar? Sekarang, cobalah lumuri gula batu tersebut dengan abu kertas. Kemudian bakarlah pada lilin yang menyala. Apakah gula batu tersebut terbakar?

Apa yang terjadi?
Pada saat kamu membakar langsung gula batu tersebut, kamu dapati gula batu tersebut tidak akan terbakar. Mungkin hanya kamu lihat ada bekas hitam gosong. Tapi ketika kamu lumuri dengan abu kertas, kemudian kamu bakar, kamu akan dapati gula batunya dapat terbakar lho! Ini karena abu kertas yang menempel pada gula batu bersifat sebagai katalisator dalam proses pembakaran gula batu. Sehingga gula batu kini telah menjadi “gula api”. Ingat, gunakan tang ya ketika membakar gula batunya dan minta bantuan orang dewasa ya.


Percobaan 25 : Membuat Elektromagnetik

Tentu kamu tahu bahwa arus listrik dapat menyebabkan fenomena kemagnetan. Fenomena ini juga dapat membuat paku biasa menjadi sebuah magnet tidak permanen yang disebut fenomena elektromagnet.

Apa Yang Kamu Butuhkan?
1.Batang besi atau paku (hati-hati jika menggunakan paku)
2.Dua kabel yang cukup panjang
3.Baterai 9 volt
4.Kancing baterai
5.Sakelar sederhana (Dari percobaan membuat saklar sederhana)
6.Isolasi
7.Penjepit kertas

Cobalah Ini:
Pastikan kamu memiliki dua kabel dengan panjang 30 cm dan 60 cm. Kelupas kedua ujung kabel tersebut. Sebelum dilanjutkan, cobalah dekatkan paku ke penjepit kertas untuk melihat apakah panjepit kertasnya tertarik atau tidak. Lilitkan kabel yang panjang pada paku. Lalu buatlah rangkaian saklar sederhana seperti yang ada pada modul percobaan saklar sederhana. Sekarang, cobalah nyalakan saklar dan dekatkan paku pada penjepit kertasnya, apa yang terjadi? Apa yang terjadi ketika kamu matikan saklarnya?

Kenapa ini terjadi?
Kamu telah membuat elektromagnetik! Dengan melilitkan kabel ke paku, kamu telah memperkuat medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik. Medan magnet ini cukup kuat untuk membuat atom-atom pada paku menjadi searah dan membuatnya menjadi magnet tidak permanen.

Rabu, 06 April 2016

KINGDOM PLANTAE (DUNIA TUMBUHAN)

INGDOM PLANTAE/DUNIA TUMBUHAN

KINGDOM PLANTAE  (DUNIA TUMBUHAN)

  • Tumbuhan adalah  : organisme eukaryotik, multisel, berklorofil, memiliki dinding sel, autotrop 
  • Dunia tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan tidak  berpembuluh atau non- tracheophyta ( tumbuhan lumut), dan tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta (tumbuhan paku dan timbuhan berbiji) yaitu xilem dan floem. 
  • Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam dari akar ke daun
  • Floem berfungsi mengangkut hasil-hasil fotosintesis
  • Tumbuhan terbagi menjadi tiga (3) Divisi :
1.     Bryophyta        (tumbuhan lumut)
2.     Pteridophyta    (tumbuhan paku)
3.     Spermatophyta (tumbuhan berbiji
  • Untuk lebih jelasnya perhatikan skema klasifikasi tumbuhan di bawah ini 

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)



  1. Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil, yang hidup di darat dan masih menyukai tempat lembab, tidak memiliki akar, batang dan daun sejati, serta tidak memiliki pembuluh pengangkut (xilem dan floem), merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan ber-talus (Talofita) dengan tumbuhan  ber-kormus (kormofita) dan mengalami pergiliran keturunan
  • Talofita adalah tumbuhan yang tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun.
  • Kormofita adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun
  • Disebut tumbuhan peralihan karena ada tumbuhan yang masih berupa talus (lembaran, yaitu lumut hati), tetapi ada juga yang sudah memiliki struktur tubuh mirip akar, batang dan daun sejati (lumut daun). Perhatikan gambar antara lumut hati dan lumut daun di bawah ini :
  • tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang tumbuh disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh







2.  Ciri-ciri tubuh Tumbuhan Lumut :
- ukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada yang mencapai 40 cm.
- Bentuk tubuh :  memiliki dua bentuk generasi, yaitu generasi Gametofit dan generasi Sporofit


  •  Gametofit adalah lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin )
  •  Sporofit adalah lumut yang menghasilkan spora, letak menunpang pada gametofit, perhatikan gb di bawah ini :




-Struktur dan fungsi tubuh :
  • Generasi gametofit :
- Merupakan generasi penghasil gamet
- Terdiri dari sel dengan kromosom  yang tidak berpasangan (haploid)
- Memiliki alat perkembangbiakan yang disebut gametangium
- Gametangium terdiri dari gametangium jantan dan betina
- Gametangium jantan disebut anteridium menghasilkan spermatozoid
- Gametangium betina disebut arkegonium menghasilkan sel telur (ovum)
- Gamet dihasilkan dari pembelahan meosis (reduksi), yaitu pembelahan 2 kali pada satu untu   gamet menjadi  4 inti gamet haploid
- merupakan tumbuhan lumut yang tampak sehari-hari berwarna hijau
- Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium, lumut terbagi menjadi 2, yaitu :
   1. Lumut berumah satu (monoceus), jika anteridium dan arkegonium terdapat pada satu                gametofit
   2. Lumut berumah dua (dioceus) ; jika antridium dan arkegonium  , terpisah pada 2 gametofit.
  • Generasi Sporofit  (sporogonium) :
- Terdiri dari sel-sel gengan kromosom yang berpasangan (diploid)
- Merupakan generasi penghasil spora
- Spora dihasilkan di dalam kotak spora (sporangium)
- Letak sporofit menumpang pada gametofit
- Sporofit menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama (homospora/isospora).

3. Cara Hidup : autotrof artinya mengolah makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis.
4. Habitat : tanah, bebatuan, dan pohon yang lembab dan teduh
5. Reproduksi : terjadi secara aseksual dan seksual
  • Aseksual : dilakukan dengan spora, prosesnya adalah sporogonium (lumut sporofit) membentuk sporangium, di dalam sporangium terjadi pembelahan membentuk spora haploid, spora tumbuh jadi protonema, kemudian tumbuh jadi gametof haploid (n).
  • Seksual :  terjadi penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dengan gamet betina (ovum). prosesnya adalah , fertilisasi antara sperma dan ovum menghasilkan zigot (2n). Zigot membelah menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).
  • Reproduksi lumut menunjukan adanya metagenesis pada lumut, yaitu pergiliran antara generasi gametofit (n) dengan generasi sporofit (2n).
  • Dalam daur hidupnya generasi gametofit merupakan generasi yang dominan dibandingkan generasi sporof.
  • Perhatikan skema siklus hidup/ metagenesis lumut di bawah ini : Spora- protonema-tumbuhan lumut-zigot-sporofit


6. Klasaifikasi : 
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan talus, hidup ditempat lembab dan autotrof. 
Terbagi menjadi 3 kelas: Lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun. 
  
  1. Hepaticopsida (lumut hati)
- tubuh berbentuk talus, berlobus seperti hati manusia
- merupakan lumut berumah dua (deoceus)
- Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, pembentukan gemmacup           
   (kuncup) dan spora
- Gemmacup adalah struktur khas yang terdapat pada gametofit
   berupa mangkok yang mengandung kumpulan lumut kecil.
- Gemma dapat lepas dan tersebaroleh air kemudian tumbuh menjadi 
   lumut baru.
- Reproduksi seksual terjadi dengan fertilisasi antara spema dan ovum 
                                                      membentuk zigot.
                                                   - Contoh Marchantia polimorpha

2. Anthocerotopsida (lumut tanduk)

- Anthoceropsida sering disebut lumut tanduk.
- Gametofitnya mirip dengan lumut hati, perbedaannya terletak pada 
   sporofitnya.
Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh
   seperti tanduk dari gametofit.
- Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis (lumut tanduk).




3. Bryopsida (lumut daun)









- Merupakan lumut sejati karena bentuk tubuhnya mirip tumbuhan kecil
   yang memiliki bagian akar (rizoid), batang dan daun.
-  hidup berkelompok membentuk hamparan tebal seperti beludru
-  contoh  Polytrihcum dan  Spagnum

7. Manfaat Tumbuhan lumut
    - Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata.
    - Beberapa tumbuhan lumut yang tumbuh di hutan hujan dapat digunakan sebagai penahan erosi dan
       menyerap air
    - Dapat digunakan sebagai  ornamen tata ruang
    - Marchantia sebagai obat penyakit hati
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Divisi Pterydophyta (Tumbuhan Paku)

1. Tumbuhan Paku adalah : tumbuhan yang sudah memiliki akar, batang dan daun sejati, berkembang biak  dengan spora (kormofita berspora), dan memiliki pembuluh angkut xilem dan floem, memiliki klorofil, berakar serabut dan mengalami pergiliran keturunan
2. Ciri Tubuh
    - Ukuran : bervariasi , 2 cm (paku air), 5 m (paku tiang), 15m (paku purba)





- Bentuk : lembaran, perdu (pohon), seperti tanduk rusa
- Struktur dan fungsi : memiliki dua generasi yaitu sporofit dan gametofit.
  • Generasi Sporofit
- Merupakan generasi penghasil spora
- Umumnya sporofit tumbuhan paku memiliki akar, batang dan daun sejati
- Batang ada yang tumbuh tegak , ada yang di bawah tanah, yang disebut rizom
- Memiliki dua macam ukuran daun mikrofil (daun kecil seperti sisik) dan makrofil (daun besar)
- Memiliki dua jenis daun, yaitu :
  • daun steril (tropofil ) : daunyang tidak menghasilkan spora
  • daun fertil (sporofil) : daun yang menghasilkan spora
- Pada daun fertil terdapat kotak spora (sporangium)
- Sporangium berkelompok membentuk sorus, yang dilindungi selaput indusium
- Pada paku yang berdaun kecil sporangium berupa strobilus di ujung cabang
- Generasi sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri yang memiliki ukuran lebih besar dan    lebih dominan dibandingkan generasi gametofit












  • Generasi Gametofit 


- Merupakan generasi penghasil gamet
- Hanya berukuran beberapa milimeter saja
- Berbentuk seperti hati berupa lembaran, memiliki rizoid yang disebut protalus (protalium)
- Protalus ada yang tidak memiliki klorofil, untuk mendapatkan nutrisi bersimbiosis dengan           jamur
- Gametofit menghasilkan gamet : gamet jantan (anteridium) menghasilkan sperma berflagel,      dan gamet betina
   (anteridium) menghasilkan ovum
- Memiliki dua jenis gametofit :
  1. Gametofit biseksual : jika dalam satu gametofit terdapat dua jenis gamet, merupakan paku homospora
  2. Gametof ualam satu gametofit uniseksual : jika dalam satu gametofit hanya terdapat satu jenis gamet saja, merupakan paku heterospora
- Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku terbagi menjadi 3 :
  1. Paku homospora (isospora) : paku yang hanya mengasilkan satu jenis spora yang sama besar
  2. Paku heterospora : paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya (makrospora/spora betina) dan mikrospora/spora jantan
  3. Paku peralihan : paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama dan sudah diketahui gamet jantan dan gamet betina . contoh paku ekor kuda
3. Cara Hidup : fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan cara fotosintesis
4. Habitat :  Terestrial (di darat), dan di air (contoh : semanggi)
5. Reproduksi : terjadi secara  aseksual dan seksual
  • Aseksual : diawali dari spora (n) yang tumbuh menjadi protalus /protalium  (generasi gametofit) yang menghasilkan gamet jantan (sperma) dan gamet betina Ovum), selanjutnya terjadi fertilisasi 
  • Seksual : terjadi fertilisasi antara sperma dan ovum yang menghasilkan zigot (2n), yang tumbuh menjadi embrio , selanjutnya berkembang menjadi tumbuhan paku (sporofit), kemudian menghasilkan spora (n).
  • Mengalami metagenesis (pergiliran antara generasi sporofit dan gametofit).
  • Perhatikan skema metagenesis tumbuhan paku di bawah ini : spora- protalium- zigot-tumbuhan paku- sporangium













6. Klasifikasi : Tumbuhan paku terbagi menjadi 4 kelas, yaitu   :
  1. Paku purba (Psilopsida)
  2. Paku kawat (Lycopsida)
  3. Paku ekor kda (Spenopsida)
  4. Paku sejati (Pteriopsida)

  • Paku purba (Psilopsida)


- Spesiesnya hampir punah, tersisa 10 - 13 spesies
- menghasilkan satu jenis spora (homospora)
- gametofitnya tidak memiliki klorofil, nutrisi diperoleh dari simbiosis dengan jamur
- contoh : Rynia dan psilotum





  • Paku kawat (Lycopsida)


- jumlah lebih kurang 1000 spesies
- menghasilkan dua jenis spora (heterospora)
- Sporangium terdapat pada strobilus yang berbentuk kerucut 
- Gametofit tidak berklorofil
- Gametofit ada yang uniseksual dan biseksual
- contoh : Selaginela dan Lycopodium




  • Paku ekor kuda (Spenopsida)

- jumlah lebih kurang 15 spesies
- habitat di tempat lembab daerah subtropis
-disebut ekor kuda karena bentuk batang seperti ekor kuda
- sporangium berupa strobilus
- merupakan paku homospora
- gametofit memiliki klorofi
- Gametofit biseksual
- contoh : Equisetum



  • Paku sejati ( Pteriopsida)









- Jumlah paling banyak, kurang lebih 12.000 spesies
- Memiliki akar, batang dan daun sejati
- Daun muda tumbuh menggulung (circinnatus)
- Contoh : semanggi (Marsilea crenata) , suplir (Adiantum cuneatum)

7. Manfaat Tumbuhan Paku
  1. Untuk tanaman hias
  2. Untuk sayur-sayuran
  3. Sebagai pupuk hijau tanaman padi
  4. Selaginella plana sebagai obat luka
------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Divisi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan
1. Tumbuhan berbiji adalah kelompok tumbuhan yang hidup di darat, memiliki akar, batang dan daun sejati,         tracheophyta, autotrof, serta menghasilkan biji.
    2. Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi. 
        Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. misalnya pohon konifer          Sequoiadendron giganteum di taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sektar 115 m dan     diameter 14 m.
3. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu :
    -  Pohon,  misalnya : jati, duku, kelapa, beringin, cemara. 
    -  Perdu,  misalnya : mawar, kembang merak, kembang sepatu.
    -  semak , misalnya : arbei.
    -  Herba, misalnya  : sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot.
4. Cara hudup : fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari
5. Habitat :
    Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di    air,misalnya teratai.   
6. Reproduksi : Terjadi secara aseksual/ vegetatif dan seksual/generatif


  1. Vegetatif : yaitu terjadinya individu baru tanpa didahului peleburan dua sel gamet. Dibedakan menjadi 2 macam yaitu vegetatif alami ( rhizoma/akar tingal, stolon/geragih, umbi batang,umbi lapis, umbi akar,tunas, tunas dan adventif), dan vegetatif buatan ( mencangkok, stek, okulasi, mengenten, merunduk).



2. Generatif/ Seksual adalah:
 Terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet,yang disebut pembuahan (fertilisasi). Pembuahan akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan (Persarian/polenasi).
Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik.

Pembuahan

Penyerbukan akan menghasilkan individu baru apabila diikuti oleh pembuahan, yaitu peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Pada tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal pada Gymnospermae, dan pembuahan ganda pada Angiospermae.
a. Pembuahan tunggal



Contoh proses pembuahan tunggal pada Pinus (Gymnospermae)
Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka.
Prosesnya adalah  :  Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian dengan mengeringnya tetes penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya akan diserap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil.Serbuk sari ini sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil dan sel vegetatif yang besar, hampir menyelubungi sel generatif. Serbuk sari ini kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak ke ruang arkegonium. Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel yang terdapat di antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke samping akan terlarut. Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif membelah menjadi dua dan menghasilkan sel dinding atau sel dislokator, dan sel spermatogen atau calon spermatozoid. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua sel permatozoid. Setelah sampai di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap, dan kedua sel spermatozoid lepas ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan, sehingga spermatozoid dapat berenang di dalamnya. Pada ruang arkegonium terdapat sejumlah sel telur yang besar. Tiap sel telur bersatu dengan satu spermatozoid, sehingga pembuahan pada Gymnospermae selalu mengasilkan zigot yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Pembuahan tunggal seperti ini misalnya terjadi pada pohon Pinus.
b. Pembuahan ganda

Terjadi pada tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup.
1. Perkembangan serbuk sari
Serbuk sari yang jatuh di kepala putik terdiri atas satu sel dengan dua dinding pembungkus, yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam). Eksin pecah, kemudian intin tumbuh memanjang membuat buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari ini akan tumbuh menuju ke ruang bakal biji. Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah menjadi 2, yang besar didepan adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan yang kecil di belakang adalah inti generatif. Inti generatif membelah lagi menjadi dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu inti generatif 1 dan inti generatif 2.
2. Pembentukan sel telur
Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang bakal biji sel induk megaspora (megasporosit/makrosporosit) membelah secara meiosis menjadi 4 sel. Tiga di antaranya mati dan yang satu tumbuh menjadisel megaspora/makrospora (inti kandung lembaga primer). Inti sel megaspora ini selanjutnya membelah mitosis 3x, sehingga terbentuklah 8 inti. Ke-8 inti tersebut kemudian masing-masing akan terbungkus membran sehingga menjadi sel yang terpisah. Karena itu sel-sel di dalam bakal biji sering disebut multigamet.
Langkah berikutnya, 8 sel tersebut membentuk formasi di dalam bakal biji. Tiga sel menempatkan diri di bagian atas bakal biji disebut antipoda. Yang di bagian bawah dekat mikrofil, 3 sel menempatkan diri berdekatan. Yang tengah adalah ovum, sedang mengapitnya sebelah kanan dan kiri adalah sinergid. Dua sel yang tersisa bergerak ke tengah bakal biji dan bersatu melebur membentuk inti kandung lembaga sekunder sehingga menjadi sel yang diploid (2n).
Jika terjadi pembuahan,  inti generatif 1 membuahi ovum membentuk zigot, sedang inti generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm (3n) sebagai cadangan makanan untuk zigot. Inilah yang dinamakan pembuahan ganda. Sementara itu inti vegetatif akan mati setelah sampai di bakal biji.
  • inti generatif 1 (n) + ovum (n) —–> zigot (2n)
  • inti generatif 2 (n) + inti kandung lembaga sekunder (2n) —–> endosperm (3n)
7. Klasifikasi
Divisi tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua subdivisi , yaitu :
  1. Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospernae)
  2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
  • Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospernae)  adalah tumbuhan yang bijinya tidak ditutup oleh bakal buah.
Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka adalah:

  1. Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
  2. Bentuk perakaran tunggang
  3. Daun sempit, tebal dan kaku
  4. Tulang daun tidak beraneka ragam
  5. Tidak memiliki bunga sejati
  6. Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung.
  7. Bakal biji tersusun dalam strobilus
  8. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
  9. bakal biji tidak dilindungi daun buah/berbiji terbuka
  10. Terbagi menjadi 4 kelas, yaitu :
a.  Cycadinae


Ciri khas adalah batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan berumah dua, artinya memiliki strobilus jantan saja atau strobilus betina saja. Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis haji)


b. Ginkgoinae


Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu species yaitu Ginkgo biloba.









c. Coniferinae

Coniferales berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena alat perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk kelompok ini memiliki ciri selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Contoh: Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp.,Araucaria sp.Sequoia sp., Juniperus sp. dan Taxus sp.



d. Gnetinae


Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah dapat disebut “bunga”. Contoh yang terkenal dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo).




  • Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan biji tertutup adalah tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal buah. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:

  1. Hidup sebagai pohon, perdu, semak, merambat atau herba/terna
  2. Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari, melengkung atau sejajar
  3. Memiliki bunga sejati dengan perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga dan alat perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari

Tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu:

  1. Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae)
  2. Tumbuhan berkeping biji dua (Dicotyledonae)

  • Tumbuhan Monokotil
Ciri-ciri adalah :

  1. Memiliki satu daun lembaga (kotiledon)
  2. Batang tidak bercabang atau bercabang sedikit, ruas-ruas batang jelas
  3. Daun biasanya berpelepah dan berupa daun tunggal
  4. Memiliki tulang daun sejajar ataumelengkung
  5. Tidak berkambium, jaringan xilem dan floem pada akar dan batang tersusun tersebar
  6. Memiliki sistem akar serabut
  7. Bunga memiliki bagian-bagian dengan jumlah berkelipatan 3, bentuk tidak beraturan, warna tidak mencolok
Contoh tumbuhan monokotil adalah sebagai berikut :

  1. Suku rumput-rumputan (Graminae), misalnya: padi, jagung, bambu, rumput, tebu, gandum
  2. Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya: kelapa, rotan, kelapa sawit, aren, salak
  3. Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: kunyit, jahe, lengkuas
  4. Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya: nanass
  5.  Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya: anggrek bulan, anggrek macan, anggrek yang tumbuh di hutan irian jaya
  • Tumbuhan Dikotil
Ciri-cirinya adalah :
  1. Memiliki dua daun lembaga ( dikotiledon)
  2. Batang umumnya bercabang
  3. Tulang daun menjari atau menyirip
  4. Memiliki kambium sehingga akar dan batang bertambah besar, jaringan ikat pembuluh xilem dan floem pada akar dan batang tersususn dalam lingkaran
  5. Memiliki sistem akar tunggang
  6. Bunga memiliki bagian - bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk beraturan dengan bunga yang mencolok
Contoh tumbuhan dikotil adalah sebagai berikut :
  1. Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: singkong, jarak, karet, puring
  2. Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: putri malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, kacang tanah
  3. Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong, tomat, cabai, kecubung
  4. Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk manis, jeruk bali
  5. Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang sepatu, kapas
  6. Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: cengkih, jambu biji, jambu air, jambu monyet, jamblang
  7. Suku komposit (Compositae), misalnya: bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan  
Perbedaan Tumbuhan dikotil dan monokotil seperti pada gambar dan tabel di bawah ini :