TUGAS PAPER
JENIS-JENIS TATA LETAK TEMPAT DUDUK
SISWA DISEKOLAH
Diajukan untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah
Pendidikan Profesi Guru
Disusun
oleh :
Gina
Agnia
20148100262
STKIP
KUSUMA NEGARA JAKARTA TIMUR
2015
TATA LETAK MEJA DAN BANGKU DALAM
PROSES BELAJAR DI KELAS
Kursi dan meja siswa
dan guru perlu ditata sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kegiatan
belajar-mengajar yang mengaktifkan siswa, yakni memungkinkan hal-hal sebagai
berikut:
1.Aksesibilitas: siswa
mudah menjangkau alat atau sumber belajar yang tersedia.
2.Mobilitas: siswa dan
guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian lain dalam kelas.
3.Interaksi: memudahkan
terjadi interaksi antara guru dan siswa maupun antar siswa.
4.Variasi kerja siswa:
memungkinkan siswa bekerjasama secara perorangan, berpasangan, atau kelompok.
Lingkungan fisik dalam
ruang kelas dapat mejadikan belajar aktif. Tidak ada satupun bentuk ruang kelas
yang ideal, namun ada beberapa pilihan yang dapat diambil sebagai variasi.
Dekorasi interior kelas harus dirancang yang meungkinkan anak belajar aktif,
yakni yang menyenangkan dan menantang.
Formasi kelas berikut
ini tidak dimaksudkan untuk menjadi susunan yang permanen. Jika mubeler (meja
atau kursi) yang ada di ruang kelas dapat dengan mudah dipindah-pindah, maka
sangat mungkin menggunakan beberapa formasi ini sesuai dengan yang diinginkan
1.Formasi Huruf U
Formasi ini dapat
digunakan untuk berbagai tujuan. Para peserta didik dapat melihat guru dan/atau
melihat media visual dengan mudah dan mereka dapat saling berhadapan langsung
satu dengan yang lain. Susunan ini ideal untuk membagi bahan pelajaran kepada
peserta didik secara cepat karena guru dapat masuk ke huruf U dan berjalan ke
berbagai arah dengan seperangkat materi.
2. Formasi Corak tim
Mengelompokkan
meja-meja setengah lingkaran atau oblong di ruang kelas agar memungkinkan anda
untuk melakukan interaksi tim. Anda dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi
meja-meja untuk susunan yang paling akrab. Jika anda melakukan, beberapa
peserta didik harus memutar kursi mereka melingkar menghadap ke depan ruang
kelas untuk melihat anda, papan tulis atau layar.
3. Meja Konferensi
Ini terbaik jika meja
relatif persegi panjang. Susunan ini mengurangi pentingnya pengajar dan
menambahkan pentingnya peserta didik. Susunan ini dapat membentuk perasaan
formal jika pengajar ada pada ujung meja.
4. Lingkaran
Para peserta didik
hanya duduk pada sebuah lingkaran tanpa meja atau kursi untuk interaksi
berhadap-hadapan secara langsung. Sebuah lingkaran ideal untuk diskusi kelompok
penuh. Sediakan ruangan yang cukup, sehingga anda dapat menyuruh peserta didik
menyusun kursi-kursi mereka secara cepat dalam berbagai susunan kelompok kecil.
5. Kelompok Untuk
Kelompok
Susunan ini
memungkinkan anda melakukan diskusi fishbowl (mangkok ikan) atau untuk menyusun
permainan peran, berdebat atau observasi aktifitas kelompok. Susunan yang
paling khusus terdiri dari dua konsentrasi lingkaran kursi. Atau anda dapat
meletakkan meja pertemuan di tengah-tengah, dikelilingi oleh kursi-kursi pada
sisi luar.
6. Workstation
Susunan ini tepat untuk
lingkungan tipe laboratorium, aktif dimana setiap peserta didik duduk pada
tempat untuk mengerjakan tugas (seperti mengoperasikan komputer, mesin,
melakukan kerja laborat) tepat setelah didemonstrasikan. Tempat berhadapan
mendorong patner belajar untuk menempatkan dua peserta didik pada tempat yang
sama
7. Breakout Groupings
Jika kelas anda cukup
besar atau jika ruangan memungkinkan, letakkan meja-meja dan kursi dimana
kelompok kecil dapat melakukan aktifitas belajar didasarkan pada tim. Tempatkan
susunan pecahan-pecahan kelompok saling berjauhan sehingga tim-tim itu tidak
saling mengganggu. Tetapi hindarkan penempatan ruangan kelompok-kelompok kecil
terlalu jauh dari ruang kelas sehingga hubungan diantara mereka sulit dijaga.
8. Susunan Chevroun
Sebuah susunan ruang
kelas tradisional tidak melakukan belajar aktif. Jika terdapat banyak peserta
didik (tiga puluh atau lebih) dan hanya tersedia meja oblong, barangkali perlu
menyusun peserta didik dalam bentuk ruang kelas. Susunan V mengurangi jarak
antara para peserta didik, pandangan lebih baik dan lebih memungkinkan untuk
melihat peserta didik lain dari pada baris lurus. Dalam susunan ini, tempat
paling bagus ada pada pusat tanpa jalan tengah.
9. Kelas Tradisional
Jika tidak ada cara
untuk membuat lingkaran dari baris lurus yang berupa meja dan kursi, cobalah
mengelompokkan kursi-kursi dalam pasangan-pasangan untuk memungkinkan
penggunaan teman belajar. Cobalah membuat nomor genap dari baris-baris dan
ruangan yang cukup diantara mereka sehingga pasangan-pasangan peserta didik
pada baris-baris nomor ganjil dapat memutar jursi-kursi mereka melingkar dan
membuat persegi panjang dengan pasangan tempat duduk persis di belakang mereka
pada baris berikutnya.
10.Auditorium
Meskipun auditorium
menyediakan lingkungan yang sangat terbatas untuk belajar aktif, namun masih
ada harapan. Jika tempat duduk-tempat duduk itu dapat dengan mudah
dipindah-pindah, tempatkanmereka dalam sebuah arc (bagian lingkaran) untuk membentuk
hubungan lebih erat dan visibilitas peserta didik.Jika tempat-tempat duduk itu
cocok, suruhlah peserta didik agar duduk sedekat mungkin ke pusat. Berlaku
asertif terhadap bentuk ini; sekalipun dianggap barisan lepas dari sisi
audotorium. Ingatlah : tidak masalah seberapa besar auditorium dan seberapa
banyak audien, anda masih dapat memasangkan mereka dan menggunakan
aktifitas-aktifitas belajar aktif yang melibatkan pasangan-pasangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Kunjungannya ^_^